Banjir sebagai momentum perubahan
+11
Dunia_Ayam
bayukelana
Makto Purwana
Djago Favorit
akbar farm
def
aditp
YUWONOTIKO
Walang Sangit
slammy
Hendro
15 posters
Halaman 1 dari 1
Banjir sebagai momentum perubahan
Salam PAPAJI.....................
Sudah 2 malam kota Semarang diguyur hujan tanpa jeda bahkan pagi ini juga masih diguyur hujan dengan intensitas sedang, mau kekandang malas ntar aja kalo waktunya mau kasih makan ayam, nonton TV seharian juga bosan karena isinya di mana2 lagi kebanjiran juga memuakkan karena pandangan para politisi atau pengamat yang bisanya cuma menyalahkan dan mengkritik..........................
Media kita lebih suka menyiarkan berita "sampah" dibandingkan berita yang bersifat memberikan pencerahan, semangat dan harapan......................
Pengamat yang katanya profesional terpelajar serta intelek ternyata hanya bisa beretorika, mengkritik tanpa memberikan solusi yang konstruktif tidak beda jauh dengan anak saya yang baru duduk di kelas 3 SD......................
Politikus memanfaatkan momen banjir sebagai pencitraan jelang pileg/pilpres dengan menyalahkan pihak2 lain seolah dirinyalah yang paling benar dan paling pintar............................
Khusus banjir di wilayah Jakarta saya pribadi punya opini terkait dengan ide pak Ahok (Wagub DKI) yang ingin membeli lahan di Depok untuk dijadikan waduk pengendali banjir Jakarta, menurut saya daripada membeli lahan di Depok yang nampaknya juga tidak direspon positif oleh walikota Depok, maka lebih optimal jika wilayah2 di Jakarta yang selama ini jadi langganan banjir seperti kampung Pulo, Petamburan, Pondok Karya dll direlokasi dan dialih fungsikan menjadi waduk2 buatan...........................
Ciptakan kantung2 resapan air di berbagai wilayah DKI yang memang secara topografi memungkinkan dibuat waduk buatan, bebaskan lahan, bangun disekitar waduk tersebut rumah susun dan apartemen untuk menampung warga terdampak relokasi waduk tersebut, dengan semakin banyak waduk2 buatan maka jika air melanda Jakarta sudah punya kantung2 penyimpan air dan mengalirkan luberan air kedalam waduk2 buatan tersebut, sehingga meminimalkan terjadinya banjir di permukiman warga dan wilayah perkotaan............................
Jakarta sebagai kota metropolitan modern sudah saatnya meninggalkan hunian yang horisontal dengan mengalihkan menjadi hunian vertikal (minimal 30 lantai) yang hemat lahan dan akan memperbaiki kualitas lingkungan perkotaan, perumahan horisontal (berlantai sedikit) lebih cocok di lokalisir dipinggiran kota atau dikota2 pendukung seperti Bogor, Bekasi, Depok atau Tangerang saja...........................
Gandeng pihak swasta (developer) dalam program tersebut, APBD DKI dipakai untuk membebaskan lahan dan dana pembangunan rumah susun bebankan kepada swasta dengan kompensasi sebagian lahan untuk mereka bangun apartemen/hotel dan pertokoan yang bisa mereka jual belikan............................
Dengan semakin banyaknya hunian vertikal dilengkapi waduk2 buatan yang tertata dan terjaga kondisinya maka kualitas kehidupan perkotaan akan menjadi lebih baik, cadangan air tawar juga melimpah, ekosistem lingkungan berkembang lebih baik, udara lebih sehat dan Jakarta menjadi kota yang lebih manusiawi............................
Untuk saat ini bagi kita semua, mulailah berhenti bicara apalagi cuma mengkritik tapi lebih banyaklah bertindak, jangan hanya merasa ikut prihatin tapi tidak melakukan apa2 yang berguna bagi sesama...............................
Jadikan banjir dan bencana alam yang lain sebagai momentum perubahan, perubahan pandangan terhadap lingkungan, perubahan perilaku sehari2, perubahan dalam berkehidupan, perubahan cara memperlakukan lingkungan dan sesama...........................
Salam momentum...........
Sudah 2 malam kota Semarang diguyur hujan tanpa jeda bahkan pagi ini juga masih diguyur hujan dengan intensitas sedang, mau kekandang malas ntar aja kalo waktunya mau kasih makan ayam, nonton TV seharian juga bosan karena isinya di mana2 lagi kebanjiran juga memuakkan karena pandangan para politisi atau pengamat yang bisanya cuma menyalahkan dan mengkritik..........................
Media kita lebih suka menyiarkan berita "sampah" dibandingkan berita yang bersifat memberikan pencerahan, semangat dan harapan......................
Pengamat yang katanya profesional terpelajar serta intelek ternyata hanya bisa beretorika, mengkritik tanpa memberikan solusi yang konstruktif tidak beda jauh dengan anak saya yang baru duduk di kelas 3 SD......................
Politikus memanfaatkan momen banjir sebagai pencitraan jelang pileg/pilpres dengan menyalahkan pihak2 lain seolah dirinyalah yang paling benar dan paling pintar............................
Khusus banjir di wilayah Jakarta saya pribadi punya opini terkait dengan ide pak Ahok (Wagub DKI) yang ingin membeli lahan di Depok untuk dijadikan waduk pengendali banjir Jakarta, menurut saya daripada membeli lahan di Depok yang nampaknya juga tidak direspon positif oleh walikota Depok, maka lebih optimal jika wilayah2 di Jakarta yang selama ini jadi langganan banjir seperti kampung Pulo, Petamburan, Pondok Karya dll direlokasi dan dialih fungsikan menjadi waduk2 buatan...........................
Ciptakan kantung2 resapan air di berbagai wilayah DKI yang memang secara topografi memungkinkan dibuat waduk buatan, bebaskan lahan, bangun disekitar waduk tersebut rumah susun dan apartemen untuk menampung warga terdampak relokasi waduk tersebut, dengan semakin banyak waduk2 buatan maka jika air melanda Jakarta sudah punya kantung2 penyimpan air dan mengalirkan luberan air kedalam waduk2 buatan tersebut, sehingga meminimalkan terjadinya banjir di permukiman warga dan wilayah perkotaan............................
Jakarta sebagai kota metropolitan modern sudah saatnya meninggalkan hunian yang horisontal dengan mengalihkan menjadi hunian vertikal (minimal 30 lantai) yang hemat lahan dan akan memperbaiki kualitas lingkungan perkotaan, perumahan horisontal (berlantai sedikit) lebih cocok di lokalisir dipinggiran kota atau dikota2 pendukung seperti Bogor, Bekasi, Depok atau Tangerang saja...........................
Gandeng pihak swasta (developer) dalam program tersebut, APBD DKI dipakai untuk membebaskan lahan dan dana pembangunan rumah susun bebankan kepada swasta dengan kompensasi sebagian lahan untuk mereka bangun apartemen/hotel dan pertokoan yang bisa mereka jual belikan............................
Dengan semakin banyaknya hunian vertikal dilengkapi waduk2 buatan yang tertata dan terjaga kondisinya maka kualitas kehidupan perkotaan akan menjadi lebih baik, cadangan air tawar juga melimpah, ekosistem lingkungan berkembang lebih baik, udara lebih sehat dan Jakarta menjadi kota yang lebih manusiawi............................
Untuk saat ini bagi kita semua, mulailah berhenti bicara apalagi cuma mengkritik tapi lebih banyaklah bertindak, jangan hanya merasa ikut prihatin tapi tidak melakukan apa2 yang berguna bagi sesama...............................
Jadikan banjir dan bencana alam yang lain sebagai momentum perubahan, perubahan pandangan terhadap lingkungan, perubahan perilaku sehari2, perubahan dalam berkehidupan, perubahan cara memperlakukan lingkungan dan sesama...........................
Salam momentum...........
Hendro- moderator
- Jumlah posting : 7357
Join date : 06.08.09
Age : 55
Lokasi : Semarang
Re: Banjir sebagai momentum perubahan
selain itu, emang perlu ditertibkan developer2 di jakarta, bangun rumah/bangunan/cluster/apartemen seenaknya aja, kalo bisa model perumahan di jakarta apartemen dengan model yg ditentukan (seperti singapura), jangan cluster2 atau townhouse, untuk kandang ayamnya di pinggiran aja, hehe
slammy- Kolonel
- Jumlah posting : 663
Join date : 17.01.12
Lokasi : Kebon Jeruk, Jakbar
Re: Banjir sebagai momentum perubahan
air adalah anugerah, tapi ulah manusia merusak keseimbangan alam
air berbalik jadi musibah... (sok bijak ni gue)
air berbalik jadi musibah... (sok bijak ni gue)
Walang Sangit- Kapten
- Jumlah posting : 306
Join date : 26.12.12
Re: Banjir sebagai momentum perubahan
laaahaaaa.... ayo yang punya kandang pinggir kali atau daerah rawan banjir segera diobral ayamnya, ntar banjir ayamya mo taruh mana hayooo,kalau evakuasi warga yang kena dampak banjir mungkin ada tapi evakuasi untuk ayam yang kena banjir sayangnya blum ada yaa?mungkin ayamnya harus Transmigrasi kaleee...!! wah...wah kebijakan yang sangat humanis tapi kurang hewanis
YUWONOTIKO- Sersan
- Jumlah posting : 63
Join date : 24.11.13
Re: Banjir sebagai momentum perubahan
@ Mas Hendro,
Solusi yg Cerdas, serta Ide yg Cemerlang & Brilian, Ulasan & Penjelasan yg disampaikan oleh Mas Hendro..
Lebih Mengerti & Memahami akan Kondisi & Situasi, kota Jakarta dan sekitarnya, akan Penanganan Banjir tsb, pada Saat ini & Masa yg akan datang.. (Cocok jd Pendamping Jokowi nih Mas Hendro)..
Salam dari Tg.Priok, Mas Hendro..
Solusi yg Cerdas, serta Ide yg Cemerlang & Brilian, Ulasan & Penjelasan yg disampaikan oleh Mas Hendro..
Lebih Mengerti & Memahami akan Kondisi & Situasi, kota Jakarta dan sekitarnya, akan Penanganan Banjir tsb, pada Saat ini & Masa yg akan datang.. (Cocok jd Pendamping Jokowi nih Mas Hendro)..
Salam dari Tg.Priok, Mas Hendro..
aditp- Jendral
- Jumlah posting : 1318
Join date : 05.08.13
Re: Banjir sebagai momentum perubahan
aditp wrote:@ Mas Hendro,
Solusi yg Cerdas, serta Ide yg Cemerlang & Brilian, Ulasan & Penjelasan yg disampaikan oleh Mas Hendro..
Lebih Mengerti & Memahami akan Kondisi & Situasi, kota Jakarta dan sekitarnya, akan Penanganan Banjir tsb, pada Saat ini & Masa yg akan datang.. (Cocok jd Pendamping Jokowi nih Mas Hendro)..
Salam dari Tg.Priok, Mas Hendro..
Iya bang cocokx abang coba jadi caleg bang:P , oh iya ini analisa teman saya yang kebetulan seorang jomblo, dia menganalisa mengenai banjir dan cuaca extrem disebabkan, kerena banyaknya jomblowan ama jomblowati yang pengen hujan datang, terutama malam minggu, katax sih simpel koek solusinya agar jomblowan ama jomlowati segera dicarikan pasangan biar hujan tidak terlalu deras turunx akibat sedikit sekali yang minta doa turun hujan;)
def- Premium member
- Jumlah posting : 83
Join date : 04.01.09
Re: Banjir sebagai momentum perubahan
Hendro wrote:Salam PAPAJI.....................
Sudah 2 malam kota Semarang diguyur hujan tanpa jeda bahkan pagi ini juga masih diguyur hujan dengan intensitas sedang, mau kekandang malas ntar aja kalo waktunya mau kasih makan ayam, nonton TV seharian juga bosan karena isinya di mana2 lagi kebanjiran juga memuakkan karena pandangan para politisi atau pengamat yang bisanya cuma menyalahkan dan mengkritik..........................
Media kita lebih suka menyiarkan berita "sampah" dibandingkan berita yang bersifat memberikan pencerahan, semangat dan harapan......................
Pengamat yang katanya profesional terpelajar serta intelek ternyata hanya bisa beretorika, mengkritik tanpa memberikan solusi yang konstruktif tidak beda jauh dengan anak saya yang baru duduk di kelas 3 SD......................
Politikus memanfaatkan momen banjir sebagai pencitraan jelang pileg/pilpres dengan menyalahkan pihak2 lain seolah dirinyalah yang paling benar dan paling pintar............................
Khusus banjir di wilayah Jakarta saya pribadi punya opini terkait dengan ide pak Ahok (Wagub DKI) yang ingin membeli lahan di Depok untuk dijadikan waduk pengendali banjir Jakarta, menurut saya daripada membeli lahan di Depok yang nampaknya juga tidak direspon positif oleh walikota Depok, maka lebih optimal jika wilayah2 di Jakarta yang selama ini jadi langganan banjir seperti kampung Pulo, Petamburan, Pondok Karya dll direlokasi dan dialih fungsikan menjadi waduk2 buatan...........................
Ciptakan kantung2 resapan air di berbagai wilayah DKI yang memang secara topografi memungkinkan dibuat waduk buatan, bebaskan lahan, bangun disekitar waduk tersebut rumah susun dan apartemen untuk menampung warga terdampak relokasi waduk tersebut, dengan semakin banyak waduk2 buatan maka jika air melanda Jakarta sudah punya kantung2 penyimpan air dan mengalirkan luberan air kedalam waduk2 buatan tersebut, sehingga meminimalkan terjadinya banjir di permukiman warga dan wilayah perkotaan............................
Jakarta sebagai kota metropolitan modern sudah saatnya meninggalkan hunian yang horisontal dengan mengalihkan menjadi hunian vertikal (minimal 30 lantai) yang hemat lahan dan akan memperbaiki kualitas lingkungan perkotaan, perumahan horisontal (berlantai sedikit) lebih cocok di lokalisir dipinggiran kota atau dikota2 pendukung seperti Bogor, Bekasi, Depok atau Tangerang saja...........................
Gandeng pihak swasta (developer) dalam program tersebut, APBD DKI dipakai untuk membebaskan lahan dan dana pembangunan rumah susun bebankan kepada swasta dengan kompensasi sebagian lahan untuk mereka bangun apartemen/hotel dan pertokoan yang bisa mereka jual belikan............................
Dengan semakin banyaknya hunian vertikal dilengkapi waduk2 buatan yang tertata dan terjaga kondisinya maka kualitas kehidupan perkotaan akan menjadi lebih baik, cadangan air tawar juga melimpah, ekosistem lingkungan berkembang lebih baik, udara lebih sehat dan Jakarta menjadi kota yang lebih manusiawi............................
Untuk saat ini bagi kita semua, mulailah berhenti bicara apalagi cuma mengkritik tapi lebih banyaklah bertindak, jangan hanya merasa ikut prihatin tapi tidak melakukan apa2 yang berguna bagi sesama...............................
Jadikan banjir dan bencana alam yang lain sebagai momentum perubahan, perubahan pandangan terhadap lingkungan, perubahan perilaku sehari2, perubahan dalam berkehidupan, perubahan cara memperlakukan lingkungan dan sesama...........................
Salam momentum...........
inilah MAGNET yang bernama JAKARTA
- salam "MAGNET JAKARTA" -
Re: Banjir sebagai momentum perubahan
Permisi ikut nimbrung Senior, mohon maaf bila kurang berkenan,
sangat menarik untuk disimak dan ditindak lanjuti bagi papajiers bila ingin Papaji semakin eksis.
Pada topik berbeda pernah kami sampaikan dengan judul "CALEG PAPAJI". dimana kami ber-angan2 adanya anggota papaji yang mau maju menjadi caleg PUSAT atau DPD. mengingat suara kita banyak yg sia-sia alias ngasal pilih, bahkan agak gak peduli untuk itu, mengingat kita banyak gak tau siapa wakil kita disana (PUSAT & DPD). oleh karena itu apabila kita mau opiyen (ngurus) untuk memanfaatkan suara kita papajiers di seluruh Negeri ini ditambah keluarga, sahabat, handai, taulan kemungkinan koq tidak mustahil akan jadi. ditambah lagi adanya topic yg sangat berbobot dari yth. Bapak Hendro ini . artinya ini bukti bahwa papajiers tidak hanya jago ngurus ayam jago saja, tetapi peduli lingkungan dan mempunyai pemikiran yang brilian dan bahkan mungkin masih banyak lagi yang lain , . . .
yang artinya apabila dipadukan bisa menghasilkan wakil yg bisa menyuarakan PAPAJI tidak hanya didunia maya tetapi juga didunia nyata dinegeri tercinta ini.
kami kira tidak ada kata terlambat untuk itu. tidak sekarang . . , mungkin masa yang akan datang, itu semua bisa terwujud dan jadi nyata dengan kebersamaan kita, semoga . . .
dan kami ber- angan2 setiap ada even pariwisata di kota/kabupaten di negeri ini ,didalamnya ada kegiatan kontes ayam laga yg dapat menarik minat wisatawan baik lokal maupun internasional.
semoga angan - angan tak terbuang begitu saja dengan tanpa kesan. . .
dan semoga saja ada diantara papajiers yg mau menjadikan dirinya wakil disana. . .
sekali lagi, para senior mohon dimaafin angan2 kami ini bila kurang berkenan.
terima kasih.
salam guyub,
DF
sangat menarik untuk disimak dan ditindak lanjuti bagi papajiers bila ingin Papaji semakin eksis.
Pada topik berbeda pernah kami sampaikan dengan judul "CALEG PAPAJI". dimana kami ber-angan2 adanya anggota papaji yang mau maju menjadi caleg PUSAT atau DPD. mengingat suara kita banyak yg sia-sia alias ngasal pilih, bahkan agak gak peduli untuk itu, mengingat kita banyak gak tau siapa wakil kita disana (PUSAT & DPD). oleh karena itu apabila kita mau opiyen (ngurus) untuk memanfaatkan suara kita papajiers di seluruh Negeri ini ditambah keluarga, sahabat, handai, taulan kemungkinan koq tidak mustahil akan jadi. ditambah lagi adanya topic yg sangat berbobot dari yth. Bapak Hendro ini . artinya ini bukti bahwa papajiers tidak hanya jago ngurus ayam jago saja, tetapi peduli lingkungan dan mempunyai pemikiran yang brilian dan bahkan mungkin masih banyak lagi yang lain , . . .
yang artinya apabila dipadukan bisa menghasilkan wakil yg bisa menyuarakan PAPAJI tidak hanya didunia maya tetapi juga didunia nyata dinegeri tercinta ini.
kami kira tidak ada kata terlambat untuk itu. tidak sekarang . . , mungkin masa yang akan datang, itu semua bisa terwujud dan jadi nyata dengan kebersamaan kita, semoga . . .
dan kami ber- angan2 setiap ada even pariwisata di kota/kabupaten di negeri ini ,didalamnya ada kegiatan kontes ayam laga yg dapat menarik minat wisatawan baik lokal maupun internasional.
semoga angan - angan tak terbuang begitu saja dengan tanpa kesan. . .
dan semoga saja ada diantara papajiers yg mau menjadikan dirinya wakil disana. . .
sekali lagi, para senior mohon dimaafin angan2 kami ini bila kurang berkenan.
terima kasih.
salam guyub,
DF
Djago Favorit- Kapten
- Jumlah posting : 409
Join date : 21.12.13
Lokasi : Cibinong - Bogor, 081905059496 pin 75D546EA
Re: Banjir sebagai momentum perubahan
bulan ini jual apartemen baru laku 2 unit,,,,
IDECEMERLANG pak hendro,,,,mulai tahun ini coba bikin waduk 5 lantai...ah,,, pasti terjual laris
salam
BENYAMIN SUEB-jakarta kebanjiran
IDECEMERLANG pak hendro,,,,mulai tahun ini coba bikin waduk 5 lantai...ah,,, pasti terjual laris
salam
BENYAMIN SUEB-jakarta kebanjiran
Re: Banjir sebagai momentum perubahan
def wrote:aditp wrote:@ Mas Hendro,
Solusi yg Cerdas, serta Ide yg Cemerlang & Brilian, Ulasan & Penjelasan yg disampaikan oleh Mas Hendro..
Lebih Mengerti & Memahami akan Kondisi & Situasi, kota Jakarta dan sekitarnya, akan Penanganan Banjir tsb, pada Saat ini & Masa yg akan datang.. (Cocok jd Pendamping Jokowi nih Mas Hendro)..
Salam dari Tg.Priok, Mas Hendro..
Iya bang cocokx abang coba jadi caleg bang:P , oh iya ini analisa teman saya yang kebetulan seorang jomblo, dia menganalisa mengenai banjir dan cuaca extrem disebabkan, kerena banyaknya jomblowan ama jomblowati yang pengen hujan datang, terutama malam minggu, katax sih simpel koek solusinya agar jomblowan ama jomlowati segera dicarikan pasangan biar hujan tidak terlalu deras turunx akibat sedikit sekali yang minta doa turun hujan;)
Kalau mas Hendro jadi legislatif kita bisa menyelenggarakan turnamen di Senayan...................
bayukelana- Registered Sellers
- Jumlah posting : 458
Join date : 13.11.12
Lokasi : Bandung
Kedewasaan Jurnalis.....................
Salam PAPAJI........................
Kemarin baca koran ada tokoh yang berkomentar DPRD DKI harus meminta pertanggung jawaban Jokowi karena telah menghabiskan anggaran 40 trilyun untuk penanganan banjir dan bencana tapi Jakarta masih kebanjiran juga !!....ke...ke..ke..ke....saya jadi ngakak bacanya jurnalis kita kok tega memuat berita "sampah" semacam ini.......................
Tokoh tersebut terkesan pintar tapi sesunguhnya dungu, apakah benar anggaran 40 trilyun sudah habis buat penanganan banjir ? setau saya APBD DKI saja baru hari ini mendapatkan persetujuan, berarti dananya juga belum cair !! kalo pakai anggaran tahun lalu apakah benar sebesar itu dan kalopun benar apakah sudah 100% terserap ?.........................
Saya bukan pendukung Jokowi atau yang lain tapi saya pribadi selalu berpikir positif dan netral terhadap siapapun pemimpin kita, jika benar katakan benar jika keliru juga katakan keliru, saya menilai bukan berdasarkan siapa orangnya tapi apa yang akan dan sudah dilakukannya untuk kebaikan bersama...............................
Banjir bukan hanya soal alam tapi juga soal perilaku, jadi seberapapun upaya pemerintah untuk mengatasinya jika tidak didukung oleh perubahan pandangan dan perilaku warganya maka tidak akan optimal hasilnya, pembangunan MRT dan Monorail yang sudah akan dikerjakan saja masih ada penolakan dari sebagian masyarakat Jakarta padahal itulah jalan terbaik buat mengatasi problem kemacetan, maka upaya penanganan banjirpun tidak akan berhasil jika masyarakatnya tidak ikut serta mendukung kegiatan tersebut dengan sukarela meninggalkan rumah2 liar dibantaran sungai dan pindah kerumah susun yang disediakan oleh pemprov serta budayakan menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama di selokan dan sungai.....................
Ada juga yang berkomentar Gubernur DKI sekarang belum berbuat apa2, semua yang dilakukannya hanya melanjutkan program dari gubernur2 sebelumnya, pendapat inipun tidak salah tapi keliru karena jika gubernur2 terdahulu cakap maka gubernur sekarang tidak perlu melanjutkan pekerjaan yang tertunda atau terkatung katung tersebut.......................
Memang apa yang dilakukan gubernur DKI sekarang bukanlah sesuatu yang wah dan belum ada ide yang brilian, tapi kita memang tidak butuh pemimpin yang kaya dengan segala ide brilian dan wah tapi miskin tindakan/eksekusi, percuma saja ide brilian yang hanya berhenti sebagai ide atau wacana atau undang2 saja tanpa pernah direalisasikan........................
Merevitalisasi waduk Pluit dan Ria rio, pengerukan sungai, menambah peralatan dan vol pengangkutan sampah dari pintu air Manggarai, pemindahan pedagang kaki 5 dari jalanan Tanah abang, Pasar minggu, kartu JKS/JKP dll memang sesuatu yang sederhana dan biasa saja tapi yang sederhana dan biasa saja tersebutpun tidak mampu dikerjakan oleh gubernur2 DKI sebelumnya, jadi kita wajib mengapresiasi kinerja yang sudah dilakukan ini............................
Jadi bagi para jurnalis mulai sekarang berhentilah menerbitkan berita yang tidak penting yang tidak disertai data akurat, yang membodohi masyarakat, yang menimbulkan kecemasan di masyarakat !! Jadilah jurnalis yang ikut mencerdaskan bangsa dengan berita2 yang berbobot memberikan inspirasi dan menumbuhkan harapan serta semangat masyarakat Indonesia...........................
Berita seperti diatas (pendapat konyol dari para tokoh) atau demo2 bayaran atau demo2 rasial bernuansa SARA sudah waktunya dihilangkan dari dunia media kita, beritakan prestasi anak bangsa di daerah2 yang selama ini belum terekspos, gali lebih banyak dan aktif beritakan potensi alam dan wisata didaerah, sebarkan berita yang bersifat positif untuk menggerakkan potensi ekonomi kerakyatan, belajarlah dari media luar yang selalu membuat program yang mengedukasi pemirsanya dengan program hiburan ringan tapi mampu memunculkan ide2 positif............................
Salam edukasi................
Kemarin baca koran ada tokoh yang berkomentar DPRD DKI harus meminta pertanggung jawaban Jokowi karena telah menghabiskan anggaran 40 trilyun untuk penanganan banjir dan bencana tapi Jakarta masih kebanjiran juga !!....ke...ke..ke..ke....saya jadi ngakak bacanya jurnalis kita kok tega memuat berita "sampah" semacam ini.......................
Tokoh tersebut terkesan pintar tapi sesunguhnya dungu, apakah benar anggaran 40 trilyun sudah habis buat penanganan banjir ? setau saya APBD DKI saja baru hari ini mendapatkan persetujuan, berarti dananya juga belum cair !! kalo pakai anggaran tahun lalu apakah benar sebesar itu dan kalopun benar apakah sudah 100% terserap ?.........................
Saya bukan pendukung Jokowi atau yang lain tapi saya pribadi selalu berpikir positif dan netral terhadap siapapun pemimpin kita, jika benar katakan benar jika keliru juga katakan keliru, saya menilai bukan berdasarkan siapa orangnya tapi apa yang akan dan sudah dilakukannya untuk kebaikan bersama...............................
Banjir bukan hanya soal alam tapi juga soal perilaku, jadi seberapapun upaya pemerintah untuk mengatasinya jika tidak didukung oleh perubahan pandangan dan perilaku warganya maka tidak akan optimal hasilnya, pembangunan MRT dan Monorail yang sudah akan dikerjakan saja masih ada penolakan dari sebagian masyarakat Jakarta padahal itulah jalan terbaik buat mengatasi problem kemacetan, maka upaya penanganan banjirpun tidak akan berhasil jika masyarakatnya tidak ikut serta mendukung kegiatan tersebut dengan sukarela meninggalkan rumah2 liar dibantaran sungai dan pindah kerumah susun yang disediakan oleh pemprov serta budayakan menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama di selokan dan sungai.....................
Ada juga yang berkomentar Gubernur DKI sekarang belum berbuat apa2, semua yang dilakukannya hanya melanjutkan program dari gubernur2 sebelumnya, pendapat inipun tidak salah tapi keliru karena jika gubernur2 terdahulu cakap maka gubernur sekarang tidak perlu melanjutkan pekerjaan yang tertunda atau terkatung katung tersebut.......................
Memang apa yang dilakukan gubernur DKI sekarang bukanlah sesuatu yang wah dan belum ada ide yang brilian, tapi kita memang tidak butuh pemimpin yang kaya dengan segala ide brilian dan wah tapi miskin tindakan/eksekusi, percuma saja ide brilian yang hanya berhenti sebagai ide atau wacana atau undang2 saja tanpa pernah direalisasikan........................
Merevitalisasi waduk Pluit dan Ria rio, pengerukan sungai, menambah peralatan dan vol pengangkutan sampah dari pintu air Manggarai, pemindahan pedagang kaki 5 dari jalanan Tanah abang, Pasar minggu, kartu JKS/JKP dll memang sesuatu yang sederhana dan biasa saja tapi yang sederhana dan biasa saja tersebutpun tidak mampu dikerjakan oleh gubernur2 DKI sebelumnya, jadi kita wajib mengapresiasi kinerja yang sudah dilakukan ini............................
Jadi bagi para jurnalis mulai sekarang berhentilah menerbitkan berita yang tidak penting yang tidak disertai data akurat, yang membodohi masyarakat, yang menimbulkan kecemasan di masyarakat !! Jadilah jurnalis yang ikut mencerdaskan bangsa dengan berita2 yang berbobot memberikan inspirasi dan menumbuhkan harapan serta semangat masyarakat Indonesia...........................
Berita seperti diatas (pendapat konyol dari para tokoh) atau demo2 bayaran atau demo2 rasial bernuansa SARA sudah waktunya dihilangkan dari dunia media kita, beritakan prestasi anak bangsa di daerah2 yang selama ini belum terekspos, gali lebih banyak dan aktif beritakan potensi alam dan wisata didaerah, sebarkan berita yang bersifat positif untuk menggerakkan potensi ekonomi kerakyatan, belajarlah dari media luar yang selalu membuat program yang mengedukasi pemirsanya dengan program hiburan ringan tapi mampu memunculkan ide2 positif............................
Salam edukasi................
Hendro- moderator
- Jumlah posting : 7357
Join date : 06.08.09
Age : 55
Lokasi : Semarang
Re: Banjir sebagai momentum perubahan
Hendro wrote:Salam PAPAJI........................
Kemarin baca koran ada tokoh yang berkomentar DPRD DKI harus meminta pertanggung jawaban Jokowi karena telah menghabiskan anggaran 40 trilyun untuk penanganan banjir dan bencana tapi Jakarta masih kebanjiran juga !!....ke...ke..ke..ke....saya jadi ngakak bacanya jurnalis kita kok tega memuat berita "sampah" semacam ini.......................
Tokoh tersebut terkesan pintar tapi sesunguhnya dungu, apakah benar anggaran 40 trilyun sudah habis buat penanganan banjir ? setau saya APBD DKI saja baru hari ini mendapatkan persetujuan, berarti dananya juga belum cair !! kalo pakai anggaran tahun lalu apakah benar sebesar itu dan kalopun benar apakah sudah 100% terserap ?.........................
Saya bukan pendukung Jokowi atau yang lain tapi saya pribadi selalu berpikir positif dan netral terhadap siapapun pemimpin kita, jika benar katakan benar jika keliru juga katakan keliru, saya menilai bukan berdasarkan siapa orangnya tapi apa yang akan dan sudah dilakukannya untuk kebaikan bersama...............................Kl
Banjir bukan hanya soal alam tapi juga soal perilaku, jadi seberapapun upaya pemerintah untuk mengatasinya jika tidak didukung oleh perubahan pandangan dan perilaku warganya maka tidak akan optimal hasilnya, pembangunan MRT dan Monorail yang sudah akan dikerjakan saja masih ada penolakan dari sebagian masyarakat Jakarta padahal itulah jalan terbaik buat mengatasi problem kemacetan, maka upaya penanganan banjirpun tidak akan berhasil jika masyarakatnya tidak ikut serta mendukung kegiatan tersebut dengan sukarela meninggalkan rumah2 liar dibantaran sungai dan pindah kerumah susun yang disediakan oleh pemprov serta budayakan menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama di selokan dan sungai.....................
Ada juga yang berkomentar Gubernur DKI sekarang belum berbuat apa2, semua yang dilakukannya hanya melanjutkan program dari gubernur2 sebelumnya, pendapat inipun tidak salah tapi keliru karena jika gubernur2 terdahulu cakap maka gubernur sekarang tidak perlu melanjutkan pekerjaan yang tertunda atau terkatung katung tersebut.......................
Memang apa yang dilakukan gubernur DKI sekarang bukanlah sesuatu yang wah dan belum ada ide yang brilian, tapi kita memang tidak butuh pemimpin yang kaya dengan segala ide brilian dan wah tapi miskin tindakan/eksekusi, percuma saja ide brilian yang hanya berhenti sebagai ide atau wacana atau undang2 saja tanpa pernah direalisasikan........................
Merevitalisasi waduk Pluit dan Ria rio, pengerukan sungai, menambah peralatan dan vol pengangkutan sampah dari pintu air Manggarai, pemindahan pedagang kaki 5 dari jalanan Tanah abang, Pasar minggu, kartu JKS/JKP dll memang sesuatu yang sederhana dan biasa saja tapi yang sederhana dan biasa saja tersebutpun tidak mampu dikerjakan oleh gubernur2 DKI sebelumnya, jadi kita wajib mengapresiasi kinerja yang sudah dilakukan ini............................
Jadi bagi para jurnalis mulai sekarang berhentilah menerbitkan berita yang tidak penting yang tidak disertai data akurat, yang membodohi masyarakat, yang menimbulkan kecemasan di masyarakat !! Jadilah jurnalis yang ikut mencerdaskan bangsa dengan berita2 yang berbobot memberikan inspirasi dan menumbuhkan harapan serta semangat masyarakat Indonesia...........................
Berita seperti diatas (pendapat konyol dari para tokoh) atau demo2 bayaran atau demo2 rasial bernuansa SARA sudah waktunya dihilangkan dari dunia media kita, beritakan prestasi anak bangsa di daerah2 yang selama ini belum terekspos, gali lebih banyak dan aktif beritakan potensi alam dan wisata didaerah, sebarkan berita yang bersifat positif untuk menggerakkan potensi ekonomi kerakyatan, belajarlah dari media luar yang selalu membuat program yang mengedukasi pemirsanya dengan program hiburan ringan tapi mampu memunculkan ide2 positif............................
Salam edukasi................
WOW !!!
Sy baru tau ternyata p.hendro cerdas dibid.sosiolog jg, BRAVO !!
Ayo dik, majulah ke senayan sbg wakil komuni kita !
Cerdas jernih piawai
Dunia_Ayam- Sersan
- Jumlah posting : 161
Join date : 27.04.13
Age : 64
Re: Banjir sebagai momentum perubahan
lha memang salah satu programnya jokowi ahok mengatasi banjir adalah mengaktifkan kembali waduk2 di sekitar jakarta.
ekekekkekeke..makanya pada diusir usirin tuh yg pada bikin rumah di atas waduk...bukan cuman dipinggirnya..wekekkekek..
ekekekkekeke..makanya pada diusir usirin tuh yg pada bikin rumah di atas waduk...bukan cuman dipinggirnya..wekekkekek..
jaghana- Registered Sellers
- Jumlah posting : 7124
Join date : 01.07.10
Age : 47
Lokasi : matraman jak-tim 085217314302. pin BB 2843A31C
Re: Banjir sebagai momentum perubahan
UNTUNG GK PERNAH KEBANJIRAN....PALING BANJIR LOKAL.......SALAM DINGIN DINGIN EMPUKKK.....
Re: Banjir sebagai momentum perubahan
mengapa vs bagaimana
Ranowibowo- Registered Sellers
- Jumlah posting : 1232
Join date : 11.08.12
Age : 37
Lokasi : SOBA, Hp & Wa : 085252564940 / BBM: D5C01E25
Bencana kita semua......................
Salam PAPAJI..................................
Selamat pagi, baru 2 hari ini mentari nampak hadir dikota Semarang sekalipun masih malu malu, maklum saja setelah beberapa hari terus diguyur hujan tiada henti baru kemaren dan hari ini pagi nampak cerah sekalipun masih diselimuti mendung tipis yang menggantung diawan......................
Nonton berita dan baca koran isinya masih tentang bencana banjir dan longsor diberbagai daerah, jurnalis masih saja terus memuat berita yang tidak bermanfaat dan masih ada anggota dewan atau tokoh yang bicara ngawur dengan sembarangan memvonis pemerintah tidak becus alias tidak bekerja, mereka lupa diri bahwa sebenarnya yang tidak becus bekerja atau bahkan tidak melakukan apapun dan hanya memperkaya diri adalah mereka para anggota dewan tersebut..................................
Banjir bukan hanya terjadi di Jakarta dan bencana juga bukan hanya di Indonesia tapi diseluruh dunia mengalami hal yang sama, yang membedakan adalah sikap kita dalam menghadapi bencana tersebut bagaimana......................................
Banjir selalu identik dengan macet, ada yang mengeluh tidak bisa bekerja atau terlambat ke kantor dll, sebuah pemikiran yang kuno jika hanya karena banjir dan macet kita tidak bisa produktif.................................................
Era saat ini yang serba berbasis teknologi sebenarnya tidak menuntut kehadiran fisik dalam bekerja, mengapa kalo kita bisa berinteraksi melalui sosial media seperti FB, Tweet, Instagram,BB dll tidak dimanfaatkan oleh perusahaan perusahaan dengan membuat grup khusus perusahaan tersebut mulai dari level staf sampai direksi untuk saling berinteraksi membahas dan menyelesaikan segala hal terkait dengan pekerjaan ?..........................................
Jika hal tersebut sudah dilakukan maka ketika banjir melanda dan kemacetan terjadi, koordinasi pekerjaan bisa dilakukan melalui grup tanpa harus bertemu muka secara fisik dalam sebuah ruang kantor, lebih baik bekerja dirumah dengan tetap berinteraksi dan berkoordinasi daripada menghabiskan waktu dijalan yang tidak efektif dan tidak efisien serta tidak produktif......................................
Bencana akan selalu terjadi dan kita hadapi, jika kita melihat bencana secara negatif maka hanya sumpah serapah dan menyalahkan fihak lain yang akan selalu ada dibenak kita, tetapi jika kita melhat bencana secara positif maka dibalik sebuah bencana ada sebuah potensi, ada sebuah solusi kreatif dan kita jadi banyak melihat hal hal baru yang mungkin selama ini belum pernah terlintas dipikiran kita.................................
Mulailah merubah sudut pandang, bencana adalah momen untuk perubahan menuju hal yang lebih baik dan positif bagi kehidupan kita semua.................................
Salam
Selamat pagi, baru 2 hari ini mentari nampak hadir dikota Semarang sekalipun masih malu malu, maklum saja setelah beberapa hari terus diguyur hujan tiada henti baru kemaren dan hari ini pagi nampak cerah sekalipun masih diselimuti mendung tipis yang menggantung diawan......................
Nonton berita dan baca koran isinya masih tentang bencana banjir dan longsor diberbagai daerah, jurnalis masih saja terus memuat berita yang tidak bermanfaat dan masih ada anggota dewan atau tokoh yang bicara ngawur dengan sembarangan memvonis pemerintah tidak becus alias tidak bekerja, mereka lupa diri bahwa sebenarnya yang tidak becus bekerja atau bahkan tidak melakukan apapun dan hanya memperkaya diri adalah mereka para anggota dewan tersebut..................................
Banjir bukan hanya terjadi di Jakarta dan bencana juga bukan hanya di Indonesia tapi diseluruh dunia mengalami hal yang sama, yang membedakan adalah sikap kita dalam menghadapi bencana tersebut bagaimana......................................
Banjir selalu identik dengan macet, ada yang mengeluh tidak bisa bekerja atau terlambat ke kantor dll, sebuah pemikiran yang kuno jika hanya karena banjir dan macet kita tidak bisa produktif.................................................
Era saat ini yang serba berbasis teknologi sebenarnya tidak menuntut kehadiran fisik dalam bekerja, mengapa kalo kita bisa berinteraksi melalui sosial media seperti FB, Tweet, Instagram,BB dll tidak dimanfaatkan oleh perusahaan perusahaan dengan membuat grup khusus perusahaan tersebut mulai dari level staf sampai direksi untuk saling berinteraksi membahas dan menyelesaikan segala hal terkait dengan pekerjaan ?..........................................
Jika hal tersebut sudah dilakukan maka ketika banjir melanda dan kemacetan terjadi, koordinasi pekerjaan bisa dilakukan melalui grup tanpa harus bertemu muka secara fisik dalam sebuah ruang kantor, lebih baik bekerja dirumah dengan tetap berinteraksi dan berkoordinasi daripada menghabiskan waktu dijalan yang tidak efektif dan tidak efisien serta tidak produktif......................................
Bencana akan selalu terjadi dan kita hadapi, jika kita melihat bencana secara negatif maka hanya sumpah serapah dan menyalahkan fihak lain yang akan selalu ada dibenak kita, tetapi jika kita melhat bencana secara positif maka dibalik sebuah bencana ada sebuah potensi, ada sebuah solusi kreatif dan kita jadi banyak melihat hal hal baru yang mungkin selama ini belum pernah terlintas dipikiran kita.................................
Mulailah merubah sudut pandang, bencana adalah momen untuk perubahan menuju hal yang lebih baik dan positif bagi kehidupan kita semua.................................
Salam
Hendro- moderator
- Jumlah posting : 7357
Join date : 06.08.09
Age : 55
Lokasi : Semarang
Re: Banjir sebagai momentum perubahan
bekerja dari rumah malah lbh ngirit listrik kantor..... dan tdk nambah polusi ngerokok
Pak Ade Biasa Aja- Kolonel
- Jumlah posting : 560
Join date : 04.12.11
Lokasi : diruang proses VERBAL !
jaghana- Registered Sellers
- Jumlah posting : 7124
Join date : 01.07.10
Age : 47
Lokasi : matraman jak-tim 085217314302. pin BB 2843A31C
Makna indah dibalik sebutir pasir........................
Salam PAPAJI....................................
Fenomena alam kembali terjadi, setelah curahan hujan tinggi, erupsi Sinabung dan sekarang erupsi Kelud mungkin dalam hitungan beberapa bulan kedepan akan disusul oleh erupsi gunung yang lain......................................
Sebuah kejadian yang wajar dan alamiah karena alam memang membutuhkan ritual untuk membersihkan dan memperbaiki diri, setelah selama ini alam selalu memberi, memberi dan memberi untuk kehidupan manusia.........................................
Tidak ada yang salah dengan alam kalau kita mencari siapa yang keliru maka kitalah yang salah karena telah mengeksplorasi dan mengeksploitasi alam secara gila2an tanpa mempertimbangkan keseimbangan ekosistem dan kondisi alam itu sendiri.........................................
Makna positif dari butiran pasir dan debu erupsi adalah sudah saatnya kita rehat sejenak dan tidak melulu hanya berpikir soal keduniawian saja, sejenak kita lupakan urusan pilkada dan kampanye liar yang merusak lingkungan dan menyakiti pepohonan, sejenak lupakan urusan politik yang sangat tidak beradab, sejenak lupakan soal hal2 terkait konsumerisme yang negatif............................
Saat ini alam menghendaki kita lebih banyak menjalin relasi secara spiritual dengan Sang Pencipta, memperbaiki relasi dengan alam dan meningkatkan kualitas relasi dengan sesama......................
Buang jauh2 rasa iri dengki dan segala permusuhan, lupakan perbedaan serta jadikan perbedaan sebagai potensi positif, saatnya kita satukan semangat untuk bersama sama membangun bangsa, sekarang sudah bukan waktunya kita bisa diadu domba, bukan waktunya juga kita mengusung fanatisme sempit, dan bukan waktunya kita meninggikan egoisme.......................................
Saat ini adalah saat kita harus selalu berpikir positif tentang segala hal, saatnya membenahi diri dengan menjadikan masalah sebagai potensi, merubah cara berpikir dan meluaskan sudut pandang........................................
Bukalah hati seluas samudera dan lebarkan pikiran seluas angkasa.....................................
Salam
Fenomena alam kembali terjadi, setelah curahan hujan tinggi, erupsi Sinabung dan sekarang erupsi Kelud mungkin dalam hitungan beberapa bulan kedepan akan disusul oleh erupsi gunung yang lain......................................
Sebuah kejadian yang wajar dan alamiah karena alam memang membutuhkan ritual untuk membersihkan dan memperbaiki diri, setelah selama ini alam selalu memberi, memberi dan memberi untuk kehidupan manusia.........................................
Tidak ada yang salah dengan alam kalau kita mencari siapa yang keliru maka kitalah yang salah karena telah mengeksplorasi dan mengeksploitasi alam secara gila2an tanpa mempertimbangkan keseimbangan ekosistem dan kondisi alam itu sendiri.........................................
Makna positif dari butiran pasir dan debu erupsi adalah sudah saatnya kita rehat sejenak dan tidak melulu hanya berpikir soal keduniawian saja, sejenak kita lupakan urusan pilkada dan kampanye liar yang merusak lingkungan dan menyakiti pepohonan, sejenak lupakan urusan politik yang sangat tidak beradab, sejenak lupakan soal hal2 terkait konsumerisme yang negatif............................
Saat ini alam menghendaki kita lebih banyak menjalin relasi secara spiritual dengan Sang Pencipta, memperbaiki relasi dengan alam dan meningkatkan kualitas relasi dengan sesama......................
Buang jauh2 rasa iri dengki dan segala permusuhan, lupakan perbedaan serta jadikan perbedaan sebagai potensi positif, saatnya kita satukan semangat untuk bersama sama membangun bangsa, sekarang sudah bukan waktunya kita bisa diadu domba, bukan waktunya juga kita mengusung fanatisme sempit, dan bukan waktunya kita meninggikan egoisme.......................................
Saat ini adalah saat kita harus selalu berpikir positif tentang segala hal, saatnya membenahi diri dengan menjadikan masalah sebagai potensi, merubah cara berpikir dan meluaskan sudut pandang........................................
Bukalah hati seluas samudera dan lebarkan pikiran seluas angkasa.....................................
Salam
Hendro- moderator
- Jumlah posting : 7357
Join date : 06.08.09
Age : 55
Lokasi : Semarang
Similar topics
» BANJIR BESAR MELANDA KOTA MANADO DAN SEKITARNYA
» posko banjir papaji
» Banjir Aceh dan Evakuasi Ayam
» TURUT PRIHATIN .!!! JABODETABEK DARURAT BANJIR
» Banjir dan Macet problem klasik Jakarta
» posko banjir papaji
» Banjir Aceh dan Evakuasi Ayam
» TURUT PRIHATIN .!!! JABODETABEK DARURAT BANJIR
» Banjir dan Macet problem klasik Jakarta
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|