Ayam pukul jalu gak bagus buat pejantan

Saya penggemar berat ayam pukul jalu, berapun harganya kalau jalunya main menitan akan saya beli meski harus ngutang kanan kiri. Sampai suatu hari, teman sekolah saya dulu punya ayam bliring kuning, ukuran tujuh, kaki dan jalu hitam pekat. Ayam ini tak pernah diadu, tapi sudah 15 kali diabar, semua musuhnya Cuma tiga atau enam menit sudah diangkat karena penuh luka jalu. Ayam itu dilepas ke saya Rp 500 ribu.

Ayam itu lalu saya jadikan pacek, harapannya punya banyak ayam jalu aduhai. Tapi kenyataannya berbalik 190 derajat celcius. Dari tiga kali menetaskan, tak satu pun anakannya yang bagus. Jalunya saja tumbuh panjang setengah telunjuk, tapi gak dipakai, parahnya lagi gak bisa melaontarkan pukulan dengan baik.

Saya pikir mungkin indukan saya kurang bagus, ternyata tidak, ayam pejantan itu saya silang dengan ayam filipine pinjaman, hasilnya tetap sama, tak satu pun yang bagus. Penasaran dengan kemampuan tarung aslinya, pejantan itu kemudian saya abar tutup jalu dengan untulan. Tanpa jalu kwalitasnya memang payah, pukulnya cepat tapi tidak sakit, tarung tiga air,untulan masih tampak segar bugar. Akhirnya ayam itu saya lego.

Tak puas, saya kembali berburu ayam pukul jalu menitan. Ada ayam bliring galek milik PNS yang sangat terkenal, dijuluki manohara karena indukannya dari Malaysia. Dia sudah wins delapan kali sebelum akhirnya kalah sama ayam Saigon atau ayam karawang kata orang Madura. Setelah saya ternak, hasilnya pun sama, anakannya tak ada yang becus, usut punya usut, pemilik manohara ternyata juga sudah bosan karena anakannya tidak berkelas makanya dilego karena banya pembeli yang complain.

Saya simpulkan, pukul jalu bukan warisan tapi talenta murni si ayam. Mungkin yang bagus buat pejantan ayam pukul keras tapi disertai jalu yanga duhai. Entahlah mungkin anda punya pengalaman lain?

Saya Setuju,,,Pak.
Ayam Jalu Bukan Warisan Pacek Atau Babon....
Ayam Jalu di tentukan Dari Sisik Kaki Belakang yang mengarah Melewati Batas Jalu ke bawah.
Disamping Sisik kaki depan harus sisik Selip Jalu Harus ada Kanan dan Kiri.
OK''

musthofa bisri wrote:
Saya penggemar berat ayam pukul jalu, berapun harganya kalau jalunya main menitan akan saya beli meski harus ngutang kanan kiri. Sampai suatu hari, teman sekolah saya dulu punya ayam bliring kuning, ukuran tujuh, kaki dan jalu hitam pekat. Ayam ini tak pernah diadu, tapi sudah 15 kali diabar, semua musuhnya Cuma tiga atau enam menit sudah diangkat karena penuh luka jalu. Ayam itu dilepas ke saya Rp 500 ribu.

Ayam itu lalu saya jadikan pacek, harapannya punya banyak ayam jalu aduhai. Tapi kenyataannya berbalik 190 derajat celcius. Dari tiga kali menetaskan, tak satu pun anakannya yang bagus. Jalunya saja tumbuh panjang setengah telunjuk, tapi gak dipakai, parahnya lagi gak bisa melaontarkan pukulan dengan baik.

Saya pikir mungkin indukan saya kurang bagus, ternyata tidak, ayam pejantan itu saya silang dengan ayam filipine pinjaman, hasilnya tetap sama, tak satu pun yang bagus. Penasaran dengan kemampuan tarung aslinya, pejantan itu kemudian saya abar tutup jalu dengan untulan. Tanpa jalu kwalitasnya memang payah, pukulnya cepat tapi tidak sakit, tarung tiga air,untulan masih tampak segar bugar. Akhirnya ayam itu saya lego.

Tak puas, saya kembali berburu ayam pukul jalu menitan. Ada ayam bliring galek milik PNS yang sangat terkenal, dijuluki manohara karena indukannya dari Malaysia. Dia sudah wins delapan kali sebelum akhirnya kalah sama ayam Saigon atau ayam karawang kata orang Madura. Setelah saya ternak, hasilnya pun sama, anakannya tak ada yang becus, usut punya usut, pemilik manohara ternyata juga sudah bosan karena anakannya tidak berkelas makanya dilego karena banya pembeli yang complain.

Saya simpulkan, pukul jalu bukan warisan tapi talenta murni si ayam. Mungkin yang bagus buat pejantan ayam pukul keras tapi disertai jalu yanga duhai. Entahlah mungkin anda punya pengalaman lain?

Pendapat yang tidak keliru tapi kurang tepat, ayam tipe apapun akan menurunkan anakan yang juga sama bagusnya jika ketemu pasangan betina yang tepat alias pas dalam beternak memang yang paling susah adalah menemukan pasangan yang cocok antara jantan dan betina sehingga menghasilkan anakan sesuai harapan kita.........

Untuk kasus ayam istimewa alias punya kemampuan lebih yang tidak biasa terutama ayam jalu, memang kadang susah untuk diternakkan kalopun mau kawin kadang anakannya dominan betina atau kalopun ada jantannya belum sampai dewasa sudah mati duluan.........

Salam

Pendapat yang tidak keliru tapi kurang tepat, ayam tipe apapun akan menurunkan anakan yang juga sama bagusnya jika ketemu pasangan betina yang tepat alias pas dalam beternak memang yang paling susah adalah menemukan pasangan yang cocok antara jantan dan betina sehingga menghasilkan anakan sesuai harapan kita.........

Untuk kasus ayam istimewa alias punya kemampuan lebih yang tidak biasa terutama ayam jalu, memang kadang susah untuk diternakkan kalopun mau kawin kadang anakannya dominan betina atau kalopun ada jantannya belum sampai dewasa sudah mati duluan.........

Salam [/quote]

wah pendapat yang masuk akal dari senior

Untuk kasus ayam istimewa alias punya kemampuan lebih yang tidak biasa terutama ayam jalu, memang kadang susah untuk diternakkan kalopun mau kawin kadang anakannya dominan betina atau kalopun ada jantannya belum sampai dewasa sudah mati duluan.........

Salam [/quote]

Klo yg ini sya s7 coz pernah punya pengalaman pribadi yg sama
Ulasan yg Manstab mas.. i Like it...

Mengapa ayam bagus tidak menurunkan keistimewaannya pada anak2nya ? Mungkin :
1. Belum dapat pasangan yg cocok seperti dibilang mas Hendro.
2. Ayam tsb berasal dari orang tua dan kakek buyut yg 'biasa2 saja', cuma kebetulan lahir seekor yg bagus. Inilah sebabnya mengapa kita butuh silsilah pacek yg jelas.
3. Ada ciri kemampuan/keistimewaan yg disebut 'specific combine ability' (SCA) dan 'General combine ability' (GCA).
- SCA adlh kemampuan yg sangat spesifik dan menjadi ciri khas keistimewaan seekor ayam, kadang tidak dimiliki ayam lain.
Misal : Pukul antik. Pelan tapi mematikan hanya 2-3x pukul. SCA seperti ini sulit diturunkan ke anak2nya. SCA bisa juga disebut sbg 'anugrah' atau 'mukjizat' yg hanya dimiliki oleh ayam2 tertentu saja.
- GCA adlh kemampuan yg umum.
Misal : Tengok kiri kanan, pukul cepat, pukul keras, dsb. GCA bisa diturunkan ke anak2nya.

mas ary, sy ingin bertanya...

kalau misal ayam spesialis jalu dengan rekor yg fantastis (misal : 10X menang dlm usia dibawah 2thn) dan sodara2 jantannya yg setetasan jg memiliki rekor bagus.

apakah sifat2 penjalu ini bisa diturunkan ke anaknya jika dikawinkan dengan betina yg sudah terbukti menelurkan anak2 yg berprestasi?

apakah sifat penjalu ini bisa diperkuat dgn sistem pemuliaan ternak?

terima kasih sebelumnya

pendapat senior memang mantap,tapi bagi saya ayam jalu selain dari keturunan pacek yang jalunya ganas juga dari cara rawat dan stel jalu,kebetulan saya ada pejantan jalu begitu di kawinkan dengan betina apa saja asal anaknya keluar jalu ternyata juga dipake jalunya,salam

0ysTer-n1ck wrote:mas ary, sy ingin bertanya...

kalau misal ayam spesialis jalu dengan rekor yg fantastis (misal : 10X menang dlm usia dibawah 2thn) dan sodara2 jantannya yg setetasan jg memiliki rekor bagus.

apakah sifat2 penjalu ini bisa diturunkan ke anaknya jika dikawinkan dengan betina yg sudah terbukti menelurkan anak2 yg berprestasi?

apakah sifat penjalu ini bisa diperkuat dgn sistem pemuliaan ternak?

terima kasih sebelumnya

Menurut saya, ayam jalon itu pada dasarnya adlh ayam yg pukulannya akurat/bersih. Mau jalu atau tidak, ayam dgn pukulan yg akurat tentu akan cepat mengusir musuh.
Pukulan yg bersih bisa diturunkan ke anaknya. Yg penting pastikan juga babon punya pukulan yg sama baiknya.

makasih mas ary...

pertanyaan lagi nih dari pemula : apakah termasuk pukulan bersih jika pejantan penjalu tsb bisa memasukan lbh dari 5X pukulan telak dalam wktu 4 menit?

0ysTer-n1ck wrote:pertanyaan lagi nih dari pemula : apakah termasuk pukulan bersih jika pejantan penjalu tsb bisa memasukan lbh dari 5X pukulan telak dalam wktu 4 menit?

Dalam 4 menit, berapa kali mukul ?
Harusnya dilihat persentase pukulan bersihnya.
Misalnya, dari 10X mukul, 6X masuk dgn telak.

karena teknik ayam ini ayam kontrol / ga banyak solah, dia hanya melesakkan 7X pukulan dan 5X masuk telak....

menurut mas ary, apakah itu termasuk bagus pukul bersihnya?

0ysTer-n1ck wrote:karena teknik ayam ini ayam kontrol / ga banyak solah, dia hanya melesakkan 7X pukulan dan 5X masuk telak....

menurut mas ary, apakah itu termasuk bagus pukul bersihnya?

Dari 7X pukul, masuk 5X, ini sudah termasuk bagus sekali (akurat).
Tapi, 4 menit koq cuma 7x mukul ?
Pukulnya yg lambat (orang sini nyebutnya 'ngemat') atau tekniknya yg kurang ?
Ayam tipe kontrol bukan berarti pukulannya lambat.

memang ayam jalu ini sengaja diabar dengan ayam teknik bagus (nyayap, nimpuk, ngalung, bongkar) dan pasang tanding.

si ayam jalu hanya 3.3kg sementara ayam tekniknya 4.5kg.

namun dgn selisih tanding yg jauh, ia tetap bisa melesakkan pukulan telak walau solahnya keteter.

mdh2an bisa menghasilkan anak yg bermutu, mohon doanya

0ysTer-n1ck wrote:memang ayam jalu ini sengaja diabar dengan ayam teknik bagus (nyayap, nimpuk, ngalung, bongkar) dan pasang tanding.

si ayam jalu hanya 3.3kg sementara ayam tekniknya 4.5kg.

namun dgn selisih tanding yg jauh, ia tetap bisa melesakkan pukulan telak walau solahnya keteter.

mdh2an bisa menghasilkan anak yg bermutu, mohon doanya

Nyayap, ngalung, bongkar, nimpuk dgn berat 4,5kg ?? Luar biasa.
Sy belum pernah lihat ayam seberat itu dgn teknik yg gesit.

Berat 3,3 VS 4,5kg. Beda 1,2kg.
Ini seperti perbandingan ukuran ngadu biang VS pejantan.
Mudah2an ternaknya berhasil.

rino lampung wrote:pendapat senior memang mantap,tapi bagi saya ayam jalu selain dari keturunan pacek yang jalunya ganas juga dari cara rawat dan stel jalu,kebetulan saya ada pejantan jalu begitu di kawinkan dengan betina apa saja asal anaknya keluar jalu ternyata juga dipake jalunya,salam

stuju bgt ama bang rino...!stelan jalu yg disesuain dgn pola pukul dan teknik ayam ntu ndiri..!Ga perlu panjang,yg pnting tepat...!

@ mas ary : yup betul itu salah satu pacekan sy jg, walaupun ukuran besar namun tekniknya cukupan.

trima kasih atas masukannya

coki wrote:Saya Setuju,,,Pak.
Ayam Jalu Bukan Warisan Pacek Atau Babon....
Ayam Jalu di tentukan Dari Sisik Kaki Belakang yang mengarah Melewati Batas Jalu ke bawah.
Disamping Sisik kaki depan harus sisik Selip Jalu Harus ada Kanan dan Kiri.
OK''

Bisa tlg sekalian pic nya mas.maklum newbie nih

klu menurut saya ayam yang punya pukulan jalu, adalah ayam yang jalunya dekat denga jempolan, dan lurus dengan jari kelingking sang ayam
akan tetapi klu bisa ada benjolan dibawah jalunya, kebanyakan ayam tersebut punya pukulan keran n jalunya pun juga masuk, insya4

Administrator wrote:Mengapa ayam bagus tidak menurunkan keistimewaannya pada anak2nya ? Mungkin :
1. Belum dapat pasangan yg cocok seperti dibilang mas Hendro.
2. Ayam tsb berasal dari orang tua dan kakek buyut yg 'biasa2 saja', cuma kebetulan lahir seekor yg bagus. Inilah sebabnya mengapa kita butuh silsilah pacek yg jelas.
3. Ada ciri kemampuan/keistimewaan yg disebut 'specific combine ability' (SCA) dan 'General combine ability' (GCA).
- SCA adlh kemampuan yg sangat spesifik dan menjadi ciri khas keistimewaan seekor ayam, kadang tidak dimiliki ayam lain.
Misal : Pukul antik. Pelan tapi mematikan hanya 2-3x pukul. SCA seperti ini sulit diturunkan ke anak2nya. SCA bisa juga disebut sbg 'anugrah' atau 'mukjizat' yg hanya dimiliki oleh ayam2 tertentu saja.
- GCA adlh kemampuan yg umum.
Misal : Tengok kiri kanan, pukul cepat, pukul keras, dsb. GCA bisa diturunkan ke anak2nya.

meski pake bahasa gak umum, tpi aku setuju banget

Administrator wrote:Mengapa ayam bagus tidak menurunkan keistimewaannya pada anak2nya ? Mungkin :
1. Belum dapat pasangan yg cocok seperti dibilang mas Hendro.
2. Ayam tsb berasal dari orang tua dan kakek buyut yg 'biasa2 saja', cuma kebetulan lahir seekor yg bagus. Inilah sebabnya mengapa kita butuh silsilah pacek yg jelas.
3. Ada ciri kemampuan/keistimewaan yg disebut 'specific combine ability' (SCA) dan 'General combine ability' (GCA).
- SCA adlh kemampuan yg sangat spesifik dan menjadi ciri khas keistimewaan seekor ayam, kadang tidak dimiliki ayam lain.
Misal : Pukul antik. Pelan tapi mematikan hanya 2-3x pukul. SCA seperti ini sulit diturunkan ke anak2nya. SCA bisa juga disebut sbg 'anugrah' atau 'mukjizat' yg hanya dimiliki oleh ayam2 tertentu saja.
- GCA adlh kemampuan yg umum.
Misal : Tengok kiri kanan, pukul cepat, pukul keras, dsb. GCA bisa diturunkan ke anak2nya.

Wah, penjelasan yang sangat logis dan lengkap dari bos Admin.. Bisa saya coba ni ilmunya, wekekeke..

Administrator wrote:Mengapa ayam bagus tidak menurunkan keistimewaannya pada anak2nya ? Mungkin :
1. Belum dapat pasangan yg cocok seperti dibilang mas Hendro.
2. Ayam tsb berasal dari orang tua dan kakek buyut yg 'biasa2 saja', cuma kebetulan lahir seekor yg bagus. Inilah sebabnya mengapa kita butuh silsilah pacek yg jelas.
3. Ada ciri kemampuan/keistimewaan yg disebut 'specific combine ability' (SCA) dan 'General combine ability' (GCA).
- SCA adlh kemampuan yg sangat spesifik dan menjadi ciri khas keistimewaan seekor ayam, kadang tidak dimiliki ayam lain.
Misal : Pukul antik. Pelan tapi mematikan hanya 2-3x pukul. SCA seperti ini sulit diturunkan ke anak2nya. SCA bisa juga disebut sbg 'anugrah' atau 'mukjizat' yg hanya dimiliki oleh ayam2 tertentu saja.
- GCA adlh kemampuan yg umum.
Misal : Tengok kiri kanan, pukul cepat, pukul keras, dsb. GCA bisa diturunkan ke anak2nya.

wah mantab nih penjelasannya...

berarti lebih banyak kemampuan umum yg diturunkan pacek dan biangnya daripada kemampuan yg intimewa.

wirya kusuma wardhana wrote:klu menurut saya ayam yang punya pukulan jalu, adalah ayam yang jalunya dekat denga jempolan, dan lurus dengan jari kelingking sang ayam
akan tetapi klu bisa ada benjolan dibawah jalunya, kebanyakan ayam tersebut punya pukulan keran n jalunya pun juga masuk, insya4

kalo ane, mending dicoba aj drpd prediksi (kdng kurang akurat).. kalo mukul 10x dan masuk 6-7x jalu nyarang, itu baru ayam jalon murni sperti ayam ksayangan ane.. hihihihihihi

Salam kenal bang

musthofa bisri wrote:
Saya penggemar berat ayam pukul jalu, berapun harganya kalau jalunya main menitan akan saya beli meski harus ngutang kanan kiri. Sampai suatu hari, teman sekolah saya dulu punya ayam bliring kuning, ukuran tujuh, kaki dan jalu hitam pekat. Ayam ini tak pernah diadu, tapi sudah 15 kali diabar, semua musuhnya Cuma tiga atau enam menit sudah diangkat karena penuh luka jalu. Ayam itu dilepas ke saya Rp 500 ribu.

Ayam itu lalu saya jadikan pacek, harapannya punya banyak ayam jalu aduhai. Tapi kenyataannya berbalik 190 derajat celcius. Dari tiga kali menetaskan, tak satu pun anakannya yang bagus. Jalunya saja tumbuh panjang setengah telunjuk, tapi gak dipakai, parahnya lagi gak bisa melaontarkan pukulan dengan baik.

Saya pikir mungkin indukan saya kurang bagus, ternyata tidak, ayam pejantan itu saya silang dengan ayam filipine pinjaman, hasilnya tetap sama, tak satu pun yang bagus. Penasaran dengan kemampuan tarung aslinya, pejantan itu kemudian saya abar tutup jalu dengan untulan. Tanpa jalu kwalitasnya memang payah, pukulnya cepat tapi tidak sakit, tarung tiga air,untulan masih tampak segar bugar. Akhirnya ayam itu saya lego.

Tak puas, saya kembali berburu ayam pukul jalu menitan. Ada ayam bliring galek milik PNS yang sangat terkenal, dijuluki manohara karena indukannya dari Malaysia. Dia sudah wins delapan kali sebelum akhirnya kalah sama ayam Saigon atau ayam karawang kata orang Madura. Setelah saya ternak, hasilnya pun sama, anakannya tak ada yang becus, usut punya usut, pemilik manohara ternyata juga sudah bosan karena anakannya tidak berkelas makanya dilego karena banya pembeli yang complain.

Saya simpulkan, pukul jalu bukan warisan tapi talenta murni si ayam. Mungkin yang bagus buat pejantan ayam pukul keras tapi disertai jalu yanga duhai. Entahlah mungkin anda punya pengalaman lain?

saya beli ayam lancur dari bandung,pukul keras campur jalu.sewaktu jalunya sebiji jagung 3x saya trey mata musuhnya pasti megeluarkan darah,saya berprediksim bahwa ayam saya ayam jalu.dan memang harapan saya.setelah jalunya sekitar 1cm saya coba tarungkan lagi ,apa yang terjadi,ternyata mata ayam musuhnya kena jalu dan akhirnya ayam saya menang sampai 3 x kemenangan dengan selalu membutakan ayam lawan.

pengalaman saya:
saya coba ternak dengan babon anakan dari ayam jalu juga dan hasilnya rata rata anakannya jalon jg.
kesimpulannya coba carikan pasangan dari derajat jalu pak pasti jalu pak.

Administrator wrote:Mengapa ayam bagus tidak menurunkan keistimewaannya pada anak2nya ? Mungkin :
1. Belum dapat pasangan yg cocok seperti dibilang mas Hendro.
2. Ayam tsb berasal dari orang tua dan kakek buyut yg 'biasa2 saja', cuma kebetulan lahir seekor yg bagus. Inilah sebabnya mengapa kita butuh silsilah pacek yg jelas.
3. Ada ciri kemampuan/keistimewaan yg disebut 'specific combine ability' (SCA) dan 'General combine ability' (GCA).
- SCA adlh kemampuan yg sangat spesifik dan menjadi ciri khas keistimewaan seekor ayam, kadang tidak dimiliki ayam lain.
Misal : Pukul antik. Pelan tapi mematikan hanya 2-3x pukul. SCA seperti ini sulit diturunkan ke anak2nya. SCA bisa juga disebut sbg 'anugrah' atau 'mukjizat' yg hanya dimiliki oleh ayam2 tertentu saja.
- GCA adlh kemampuan yg umum.
Misal : Tengok kiri kanan, pukul cepat, pukul keras, dsb. GCA bisa diturunkan ke anak2nya.

owh begitcu tho. makanya ayam teman super teknik dan super jalu dah pindah2 kandang untuk dipacekin anaknya ga ada yang mendekati bapaknya. mungkin ayam itu kemampuannya SCA bukan GCA. ato mungkin lom ketemu babon yang cocok (jodohnya)